Ikatan
dan Unsur
Klasifikasi
Ikatan Kimia
Ikatan
yang menggunakan pasangan elektron untuk mengikat atom A dan atom B disebut
ikatan kovalen dan ditulis menjadi A-B atau A:B. Karena ada dua pasang elektron
yang terlibat dalam ikatan ganda dan tiga pasang di ikatan rangkap tiga. Ikatan
itu ditandai berturut-turut menjadi A=B ,
, A≡B atau A::B, A:::B.
Ikatan elektrostatik antara kation (ion positif)
dan anion (ion negatif), seperti dalam NaCl disebut dengan ikatan ionik.
Karena muatan elektrik total senyawa harus nol, muatan listrik kation dan anion
harus sama. Ada sumbangan parsial ikatan kovalen bahkan dalam senyawa
ionik, dan ion-ionnya tidak harus terikat satu sama lain melalui interaksi
elektrostatik saja. Ikatan karena elektron konduksi dalam logam disebut
dengan ikatan
logam. (Mulyono, 2011)
Faktor geometri
A. Jari
– jari Atomik dan Ion
1.
Jari-Jari Atom
Kerapatan elektron dalam atom secara
perlahan akan menuju nol tetapi tidak pernah mencapai nol ketika jarak dari
inti meningkat. Oleh karena itu, secara ketat dapat dinyatakan bahwa jari-jari
atom atau ion tidak dapat ditentukan. Namun, secara eksperimen kita dapat
menentukan jarak antar inti atom. Jari-jari atomik yang ditentukan secara
eksperimen merupakan salah satu parameter atomik yang sangat penting untuk
mendeskripsikan kimia struktural senyawa.
2.
Jari-Jari Ionik
Karena kation dan anion unsur yang
berbeda dalam senyawa ion diikat dengan interaksi elektrostatik, jarak ikatan
adalah jumlah jari-jari ionik yang diberikan untuk kation dan anion.
Jari-jari ionik standar satu spesies ditetapkan terlebih dahulu dan kemudian dikurangkan dari jarak antar ion untuk menentukan jari-jari ion partnernya.
Jari-jari ionik standar satu spesies ditetapkan terlebih dahulu dan kemudian dikurangkan dari jarak antar ion untuk menentukan jari-jari ion partnernya.
Ketika ion-ion dalam
keadaan gas bereaksi satu dengan yang lainnya membentuk senyawa kemudian
melepaskan entalpi atau mengubah nilai entalpi, itulah yang disebut entalpi
kisi. Sebagai contoh adalah pembentukan NaCl yang biasanya melepaskan kalor ke
lingkungan:
Na+ (g) +
Cl - (g) ⇌ NaCl (s)
4.
Tetapan Madelung
Energi potensial
Coulomb total antar ion dalam senyawa ionik yang terdiri atas ion A dan B
adalah penjumlahan energi potensial Coulomb interaksi ion individual,
Vab. Karena lokasi ion-ion dalam kisi kristal ditentukan oleh tipe
struktur, potensial Coulomb total antar ion dihitung dengan menentukan jarak
antar ion d. NA adalah tetapan Avogadro sedangkan zA dan
zB adalah muatan listrik kation dan anion. Interaksi
elektrostatik antara ion-ion yang bersentuhan merupakan yang terkuat, dan
tetapan Madelung biasanya menjadi lebih besar bila bilangan koordinasinya
meningkat.
B.
Struktur Kristal Logam
Logam
adalah suatu unsur yang mempunyai sifat-sifat seperti : kuat, liat, keras,
mengkilat, dan penghantar listrik dan panas. Sifat-sifat metal pada umumnya
dapat digolongkan atas :
a.
Sifat-sifat Ekstraktif/kimia (Chemical Properties)
Meliputi ciri-ciri dari komposisi
kimia dan pengaruh unsur terhadap metal (logam)
b.
Sifat –sifat Mekanik
(Mechanical Properties)
Yang disebut sifat mekanik ialah
sifat bahan bilamana dipengaruhi gaya dari luar. yaitu : kekuatan tarik, kuat
bengkok, kekerasan, kuat pukul, kuat geser, dan lain-lain.
c.
Sifat – sifat
Fisik (Physical Properties)
Meliputi sifat logam yang tidak
dipengaruhi oleh tenaga luar, yaitu : berat jenis, daya hantar listrik dan
panas, sifat magnet, dan struktur mikro logam
1.
Struktur Kristal
Logam
seperti bahan lainnya, terdiri dari susunan atom-atom. Untuk lebih memudahkan
pengertian, maka dapat dikatakan bahwa atom-atom dalam kristal logam tersusun
secara teratur dan susunan atom-atom tersebut menentukan struktur kristal dari
logam. Susunan dari atom-atom tersebut disebut cell unit.
Pada
temperatur kamar, besi atau baja memiliki bentuk struktur BCC (Body Centered Cubic). Dalam hal ini cell
unit dari atom-atom disusun sebagai sebuah kubus dengan atom-atom menempati
kedelapan dari sudut kubus dan satu atom berada di pusat kubus. Pada temperatur
yang tinggi, besi atau baja memiliki bentuk struktur FCC (Face Centered Cubic). Dalam hal ini, cell unit adalah sebuah kubus
dengan atom-atom menempati kedelapan dari sudut kubus dan atom lainnya berada pada
pusat masing-masing dari enam keenam bidang kubus. Disamping berbentuk kubus,
cell unit lainnya dapat berupa HCP (Hexagonal
Close Packed), seperti halnya pada logam seng. Dalam hal ini atom-atom
menempati kedua belas sudut, atom lain menempati dua sisi dan ketiga atom lagi
menempati tengah.
Susunan
atom-atom dalam struktur kristal sangat menentukan sifat-sifat logamnya. Logam
dengan struktur kristal BCC mempunyai kerapatan atom yang lebih rendah
dibandingkan logam dengan struktur kristal FCC. Perbedaan kerapatan atom itu
dapat dilihat dari jumlah bidang gesernya. Pada struktur kristal BCC, jumlah
bidang gesernya lebih sedikit dari struktur kristal FCC, sehingga kemampuan
atom-atom untuk bergeser lebih sulit. Dengan demikian, logam dengan struktur
kristal BCC membutuhkan energi lebih besar untuk mengerakkan dislokasi. Hal ini
yang menyebabkan logam dengan struktur kristal BCC lebih sulit dibentuk jika
dibandingkan logam dengan struktur kristal FCC yang mempunyai kekuatan rendah
tetapi memiliki keliatan yang tinggi (ductility)
2.
Struktur Mikro
Struktur mikro logam merupakan penggabungan dari satu
atau lebih struktur kristal. Pada umumnya logam terdiri dari banyak kristal
(majemuk), walaupun ada diantaranya hanya terdiri dari satu kristal saja
(tunggal). Tetapi logam dengan kristal majemuk memungkinkan pengembangan
berbagai sifat-sifat yang dapat memperluas ruang lingkup pemakaiannya. Dalam
logam, kristal sering disebut sebagai butiran. Batas pemisah antara dua kristal
pemisah antara dua kristal disebut batas butir
Struktur kristal logam Kebanyakan bahan logam mempunyai tiga struktur
kristal:
a.
kubus berpusat muka (face-centered
cubic).
b.
kubus berpusat badan (body-centered
cubic).
c.
heksagonal tumpukan padat (hexagonal
close-packed).
FACE CETERED CUBIC (FCC)
a.
gambar 2a tersebut menunjukkan model bola pejal sel satuan FCC,
b.
gambar 2b pusat-pusat atom digambarkan dengan bola padat kecil
c.
Struktur FCC mempunyai sebuah atom pada pusat semua sisi kubus dan sebuah
atom pada setiap titik sudut kubus. Beberapa logam yang memiliki struktur
kristal FCC yaitu tembaga, aluminium, perak, dan emas.
d.
Sel satuan FCC mempunyai empat (4) buah atom, yang diperoleh dari jumlah
delapan seperdelapan-atom pada delapan titik sudutnya plus enam setengah-atom
pada enam sisi kubusnya (8 1/8 + 6 1/2).
e.
Atom-atom atau inti ion bersentuhan satu sama lain sepanjang diagonal sisi.
Hubungan panjang sisi kristal FCC, a, dengan jari-jari atomnya, R, ditunjukkan
oleh persamaan berikut:
Tiap atom dalam sel satuan FCC ini dikelilingi oleh
duabelas (12) atom tetangga, hal ini berlaku untuk setiap atom, baik yang
terletak pada titk sudut maupun atom dipusat sel satuan (lihat Gambar 2a).
Jumah atom tetangga yang mengelilingi setiap atom dalam struktur kristal FCC
yang nilainya sama untuk setiap atom disebut dengan bilangan koordinasi
(coordination number). Bilangan koordinasi struktur FCC adalah 12.
Faktor tumpukan atom (atomic packing factor, APF) adalah fraksi volum dari sel satuan
yang ditempati oleh bola-bola padat, seperti ditunjukkan oleh persamaan
berikut:
Struktur kristal kubus berpusat badan (BCC):
(a) gambaran model
bola pejal sel satuan BCC
(b)Sel satuan BCC digambarkan dengan bola padat kecil,
(c) Sel satuan BCC yang berulang dalampadatan kristalin
·
Logam–logam dengan struktur BCC mempunyai sebuah atom pada pusat kubus dan
sebuah atom pada setiap titik sudut kubus
·
Sel satuan BCC mempunyai dua (2) buah atom, yang diperoleh dari jumlah
delapan seperdelapan atom pada delapan titik sudutnya plus satu atom pada pusat
kubus (8 1/8 + 1).
·
Atom-atom atau inti ion bersentuhan satu sama lain sepanjang diagonal
ruang. Hubungan panjang sisi kristal BCC, a, dengan jari-jari
atomnya, R, diberikan sebagai berikut:
Tiap atom dalam sel satuan BCC ini dikelilingi oleh
delapan (8) atom tetangga (lihat Gambar 3a), sebagai akibatnya bilangan
koordinasi struktur BCC adalah 8.Karena struktur BCC mempunyai bilangan
koordinasi lebih kecil dibandingkan dengan bilangan koordinasi FCC, maka faktor
tumpukan atom struktur BCC, yang bernilai 0.68, adalah juga lebih kecil
dibandingkan dengan faktor tumpukan atom FCC.
HEXAGONAL CLOSE PACKED (HCP)
Gambar Struktur kristal heksagonal tumpukan padat
(HCP):
(a) sel satuan HCP digambarkan dengan bola padat
kecil,
(b) sel satuan HCP yang berulang dalam padatan
kristalin.
·
Ciri khas logam–logam dengan struktur HCP adalah setiap atom dalam lapisan
tertentu terletak tepat diatas atau dibawah sela antara tiga atom pada lapisan
berikutnya
·
Sel satuan HCP mempunyai enam (6) buah atom, yang diperoleh dari jumlah
dua-belas seperenam-atom pada dua belas titik sudut lapisan atas dan bawah plus
dua setengah-atom pada pusat lapisan atas dan bawah plus tiga atom pada lapisan
sela/tengah (12 1/6 + 2 1/2 + 3).
·
Jika a dan c merupakan dimensi sel satuan yang panjang dan pendek (lihat
Gambar 4), maka rasio c/a umumnya adalah 1.633. Akan tetapi, untuk beberapa
logam HCP, nilai rasio ini berubah dari nilai idealnya.
·
Bilangan koordinasi struktur HCP dan faktor tumpukannya sama dengan
struktur FCC, yaitu 12 untuk bilangan koordinasi dan 0.74 untuk faktor
tumpukan.
Kristal Ionik
Dalam kristal ionik, seperti logam halida, oksida, dan sulfida, kation dan
anion disusun bergantian, dan padatannya diikat oleh ikatan elektrostatik.
Banyak logam halida melarut dalam pelarut polar misalnya NaCl melarut dalam
air, sementara logam oksida dan sulfida, yang mengandung kontribusi ikatan
kovalen yang signifikan, biasanya tidak larut bahkan di pelarut yang paling polar
sekalipun. Struktur dasar kristal ion adalah ion yang lebih besar (biasanya
anion) membentuk susunan terjejal dan ion yang lebih kecil (biasanya kation) masuk kedalam
lubang oktahedral atau tetrahedral di antara anion. Kristal ionik diklasifikasikan kedalam
beberapa tipe struktur berdasarkan jenis kation dan anion yang terlibat dan jari-jari ionnya.
Aturan jari-jari
Biasanya, energi potensial Coulomb total Ec
senyawa ionik univalen MX diungkapkan dengan persamaan
Ec -NAe24πεoR
NA=konstanta Avogadro
A=konstanta Madelung
R= jarak antar ion
Menurut rumus ini, struktur dengan rasion A/R
akan lebih stabil. Konstanta Madelung senyawa MX meningkat dengan meningkatnya
bilangan koordinasi. Di pihak lain, akan menguntungkan menurunkan bilangan koordinasi
untuk menurunkan nilai R dalam hal ukuran M kecil, agar kontak antara M dan X dapat terjadi
lebih baik. Dalam kristal ionik, rasio rM dan rX dengan anion
saling kontak satu sama lain dan juga berkontak dengan kation bergantung pada bilangan
koordinasi.
Dalam bagian struktur yang terdiri hanya
anion, anion membentuk koordinasi polihedra di
sekeliling kation. Jari-jari anion rX adalah
separuh sisi polihedral dan jarak kation di pusat
polihedral ke sudut polihedral adalah
jumlah jari-jari kation dan anion rX + rM. Polihedra dalam CsCl adalah kubus,
struktur NaCl adalah oktahedral, dan ZnS adalah tetrahedral.
Variasi ungkapan
struktur padatan
Banyak padatan anorganik memiliki struktur 3-dimensi
yang rumit. Ilustrasi yang berbeda dari senyawa yang sama akan membantu
kita memahami struktur tersebut. Dalam hal senyawa anorganik yang rumit,
menggambarkan ikatan antar atom, seperti yang digunakan dalam senyawa organik
biasanya menyebabkan kebingungan. Anion dalam kebanyakan oksida, sulfida
atau halida logam membentuk tetrahedral atau oktahedral di sekeliling kation
logam. Walaupun tidak terdapat ikatan antar anion, strukturnya akan disederhanakan
bila struktur diilustrasikan dengan polihedra anion yang menggunakan bersama
sudut, sisi atau muka. Dalam ilustrasi semacam ini,atom logam biasanya
diabaikan.
Seperti telah disebutkan struktur ionik dapat dianggap sebagai susunan terjejal anion.(Baru, 2016)
Seperti telah disebutkan struktur ionik dapat dianggap sebagai susunan terjejal anion.
Grafik
Energi Ionisasi (Ei)
Atom
Ei Besar = periode kecil, golongannya besar
Atom
Ei Kecil = periode besar, golongannya kecil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar