Sabtu, 07 September 2019

Partikel Penyusun Atom dan Bilangan Kuantum


Partikel Penyusun Atom


Partikel penyusun atom merupakan unit dasar dan bahan bangunan dari sebuah unsur. Atom akan  memulai reaksi dan proses kehidupan terpenting.

Partikel penyusun atom terdiri dari:

1.      Elektron
Elektron ditemukan oleh J.J Thomson pada tahun 1897. Suatu elektron merupakan partikel subatomic yang ringan dan terikat pada inti dengan gaya tarik menarik diantara elektron negatif dan proton yang bermuatan positif.  Besar muatan atom dalam elektron ditemukan oleh Robert Andrew Milikan pada tahun 1908 melalui proses percobaan dengan tetes minyak milikan.
2.      Neutron
Neutron ditemukan oleh James Chadwick. Neutron tidak mempunyai muatan. Chadwick telah menemukan bahwa neutron terletak pada inti. Neutron terdiri dari partikel fundamental yang disebut sebagai quark. Hasil eksperimen Ruttherford pada penelitian penembakan lempengan emas menyatakan bahwa atom tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif. Hal inilah yang menyebabkan atom bersifat netral.
3.      Proton
Proton ditemukan oleh Eugene Goldstein pada tahun 1886 dengan melakukan percobaan tabung crookes yang telah dimodifikasi. Jumlah proton yang berada dalam inti atom disebut nomor atom unsur. Massa neutron dan  proton hampir sama tetapi proton 1.836 kali lebih berat jika dibandingkan dengan elektron. Muatan positif diantara proton akan menyebabkan saling tolak.
4.      Inti Atom
Ketika elektron dan proton telah ditemukan, Ernest Ruttherford melakukan penelitian penembakan lempeng tipis emas. Apabila atom hanya terdiri dari dua partikel bermuatan negatif dan positif, seharusnya sinar alfa yang ditembakan akan menembus lempengan tersebut. Namun saat percobaan dilakukan, sinar alfa tersebut tidak menembus lempengan sehingga muncul istilah inti atom. 


Bilangan Kuantum
Bilangan kuantum adalah suatu harga yang menyatakan keadaan orbital suatu atom. Bilangan kuantum terdiri dari :
1.      Bilangan Kuantum Utama (n)
Yang menyatakan tingkat energi atau kulit atom.

2.      Bilangan Kuantum Azimuth (l)
Menyatakan sub kulit atom dan bentuk geometri orbital.

3.      Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Yaitu menyatakan banyak dan posisi/orientasi orbital.

4.      Bilangan Kuantum Spin (s)
Menyatakan kedudukan elektron dalam suatu orbital.



A.     Bilangan Kuantum Utama
Bilangan kuantum utama/prinsipal (n) adalah suatu harga yang menyatakan tingkat energi atau kulit dalam atom. Bilangan kuantum utama merupakan dasar penentu harga bilangan kuantum lainnya.


B.     Bilangan Kuantum Azimuth
Bilangan kuantum azimuth/orbital (l) adalah suatu harga yang menyatakan sub-kulit atom dan bentuk geometri orbital.
Harga l yag diizinkan di setiap kulitnya adalah:

0<l<(n-1)

Sub Kulit
Nama
Harga
Bentuk Orbital
s
sharp
0
1 balon
p
principal
1
1balon terpilin
d
diffuse
2
2 balon terpilin
f
fundamental
3
4 balon terpilin
 Kulit-kulit atom dalam keadaan penuh terisi elektron beserta harga bilangan kuantum azimuth
Kulit
K
L
Harga
0
0,1
Sub-kulit
1s
2s 2p
Elektron Maks
2
8
Kulit
M
N
Harga
0,1,2
0,1,2,3
Sub-kulit
3s 3p 3d
4s 4p 4d 4f
Elektron Maks
18
32

C.     Bilangan Kuantum Maknetik
Bilangan kuantum magnetik (m) adalah suatu harga yang menyatakan banyak dan posisi/orientasi orbital.
Harga m yang diizinkan di setiap sub kulitnya adalah

-l < m < +1

Posisi/orientasi atau orbital adalah tempat dimana elektron bergerak didalam atom dan masing-masing orbital maksimal menampung sepasang elektron.

Sub kulit adalah keadaan terisi penuh elektron beserta harga bilangan kuantum magnetik

D.     Bilangan Kuantum Spin
Bilangan kuantum spin (s) adalah suatu harga yang menyatakan kedudukan dan arah rotasi elektron pada suatu orbital.

Bilangan kuantum spin tidak digunakan dalam menentukan keadaan orbital, namun hanya digunakan untuk menentukan perbedaan elektron pada orbital.
Karena terdapat dua elektron dalam satu orbital sedangkan keduanya memiliki kutub, maka nilai elektron yang berpasangan dalam orbital tersebut harus berbeda nilai

Harga bilangan kuantum spin terdiri dari:

(gambar)
  

E.      Bentuk Orbital
Bentuk orbital bergantung pada harga bilangan kuantum azimuth (l) dan setiap l memiliki bentuk orbital berbeda.
1.      Orbital S
Orbital s berbentuk satu buah balon atau satu buah bola.


2.      Orbital P
Orbital p berbentuk satu buah balon yang dipilin atau 2 buah bola


3.      Orbital D
Orbital d berbentuk dua buah balon yang dipilin atau 4 buah bola


4.      Orbital F
Orbital f berbentuk empat buah balon yang dipilin atau 8 buah bola


F.      Diagram Orbital
Diagram orbital menggambarkan urutan konfigurasi elektron dalam setiap kulit atom.
Konfigurasi yang ditulis menggunakan bilangan kuantum harus memenuhi kaidah berikut:
1.      Azas Aufau
Azas aufbau berbunyi “pengisian elektron pada sub-kulit diisi dari tingkat energi yang lebih rendah ke tingkat energi yang lebih besar.
Aturan pengisian sub-kulit:



Contoh soal:
8O : 1s2 2s2 2p4
19K : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
26Fe : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8

2.      Aturan Hund
Aturan Hund berbunyi “pengisian elektron pada orbital yang satu sub-kulit, mula-mula elektron mengisi satu di tiap orbital baru kemudian berpasangan.


Contoh Soal: 



Penyimpangan pengisian sub-kulit terjadi pada sub-kulit d karena mengiginkan kestabilan.  Sub-kulit d stabil apabila terisi 5 atau 10 elektron. Sehingga apabila terdapat 4 atau 9 elektron pada sub-kulit d,maka sub-kulit d akan meminjam elektron dari sub-kulit s.

Contoh:
4s2 3d4 menjadi 4s1 3d5

Sub-kulit d juga mengalami penyimpangan pada unsur-unsur lantanida dan aktinida. Dimana sebelum mengisi sub-kulit f, terdapat satu elektron yang mengisi sub-kulit d terlebih dahulu.

Contoh:
6s2 4f8 menjadi 6s2 5d1 4f7

3.      Larangan Pauli
Larangan pauli berbunyi “tidak ada elektron dengan keempat bilangan kuantum yang sama dalam satu atom”.

Elektron ke
n
l
m
s
1
1
0
0
 +1/2
2
1
0
0
 -1/2
3
2
0
0
 +1/2
4
2
0
0
 -1/2
5
2
1
-1
 +1/2
6
2
1
0
+1/2 

Penulisan konfigurasi elektron dapat dipersingkat dengan menggunakan notasi gas mulia.
Contoh :
Unsur halogen dapat dipersingkat konfigurasi elektronnya dengan :
9F : [He] 2s2 2p5
17Cl:[Ne] 3s2 3p5
35Br: [Ar] 4s2 4p5
53I: [Kr] 5s2 5p5
85At: [Xe] 6s2 6p5



 Daftar Pustaka:



















26 komentar:

  1. Wah si mbak sora upload lagi.akhirnya bisa baca webtoon

    BalasHapus
  2. Seminggu setelah kau pergi teman silih berganti menghiburku ~~

    BalasHapus
  3. terimakasih sangat membantu utk tugas pengantar ilmu hukum saya

    BalasHapus
  4. Materinya mudah dimengertii,thanks kaka

    BalasHapus
  5. Sangat bagus dan bermanfaat :)

    BalasHapus
  6. Sangat bermanfaat, materi yang disampaikan jelas, berguna buat tugas multimedia saya

    BalasHapus
  7. Mantap kakak, sangat membantu, terutama saat saya mengerjakan tugas, saya jadi semakin mudah menjawab tugas yang guru saya belikan

    BalasHapus
  8. Alhamdulillah berkat kakak saya ambil mata pilihan ujian nasional nya kimia kak

    BalasHapus
  9. Wah bahkan sebelum dibaca sudah sgt membantu

    BalasHapus
  10. Bagus blognya, sangat membantu👍

    BalasHapus